Meningkatkan Kepengurusan Yang Profesional, Visioner, Intelektual Dan Berkualitas Untuk Kemanjuan HMPS Tasawuf & Psikoterapi

Bandar lampung – pengurus HMPS Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Raden Intan Lampung 2022/2023 menyelenggarakan OPUS (orientasi pengurus) dan RAKER (rapat kerja), secara virtual melalui Google Meet, Sabtu (25/6/2022).

Orientasi pengurus (OPUS) adalah agenda yg dilaksanakan setiap organisasi khususnya organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Tasawuf dan Psikoterapi pasca pelantikan anggota baru. Orientasi pengurus (OPUS) merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kepengurusan baru sebelum menyusun program kerja kedepannya, karena dalam kegiatan OPUS dapat membuka cakrawala berfikir sebagai bekal berlangsungnya kepengurusan bagi HMPS. Setelah berjalannya kegiatan OPUS, kegiatan selanjutnya yaitu Rapat kerja (RAKER) para pengurus perdivisi, dalam RAKER pengurus perdivisi dapat memberikan serta menyampaikan ide dan gagasan untuk membuat program kerja kedepannya sembari melakukan evaluasi hasil program kerja dari diskusi yang dilakukan bersama pengurus dan anggota inti Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).

Adapun OPUS kali ini mengusung tema “Meningkatkan kepengurusan yang profesional, visioner, intelektual dan berkualitas untuk kemajuan HMPS Tasawuf dan Psikoterapi” dengan materi pertama tentang seputar tema OPUS yang disampaikan oleh Sekretaris Prodi Ibu Ira Hidayati, materi kedua tentang kepemimpinan oleh Ketua DEMA-UIN Raden Intan Lampung (2020-2021) Devi Retniasih, materi ketiga tentang Keorganisasian oleh Rengga Jean Mieke selaku ketua Biro Kajian Ilmiah Dema F Ushuluddin masa bakti (2019-2020).

Ketua umum DEMA-UIN Raden Intan Lampung, Devi Retniasih menyampaikan “sebagai seorang pemimpin harus selalu konsisten dengan prinsip-prinsip kepemimpinannya”.

“Menjadi pemimpin tidak mudah, butuh effort yang luar biasa untuk bisa mencapai titik tersebut. Setelah menjadi pemimpin kita harus membuat usaha yang berarti dan bermanfaat dan pemimpin harus memiliki prinsip terhadap isu-isu yang terjadi dengan melihat, mendengar dan membaca fenomena dengan sudut pandang yang luas” tutur Devi.

Mantan ketua BKI DEMA-F Ushuluddin Rengga Jean Mieke juga mengatakan, sebuah organisasi itu seperti satu tubuh yang tidak dapat dicecer, antara yang satu dengan yang lain saling membangun. Maka dari itu konektivitas antara setiap anggota itu penting, komunikasi dua arah juga perlu dilakukan sebab dalam membangun organisasi bukan hanya ketua saja yang punya peran.